Jumat, 20 September 2013

Apa itu Pengolahan Air?

Pengolahan air menjelaskan proses-proses yang digunakan untuk membuat air lebih diterima untuk penggunaan akhir. Ini dapat termasuk digunakan sebagai air minum, proses industri, medis dan banyak kegunaan lainnya. Tujuan dari semua proses pengolahan air adalah untuk menghilangkan kontaminan yang ada dalam air, atau mengurangi konsentrasi kontaminan tersebut sehingga air menjadi cocok untuk pengguna akhir. Salah satu penggunaan tersebut adalah air yang telah digunakan dikembalikan ke lingkungan alam tanpa dampak ekologis yang merugikan.

Proses yang terlibat dalam pengolahan air minum untuk tujuan pemisahan padatan mungkin menggunakan proses fisik seperti pengendapan dan penyaringan, dan proses kimia seperti penyucian dan koagulasi. Proses biologis juga digunakan dalam pengolahan air limbah dan proses ini mungkin mencakup, misalnya, penganginan, lumpur aktif atau penyaringan pasir lambat.

Proses untuk air minum

Sebuah kombinasi yang dipilih dari proses berikut digunakan untuk pengolahan air minum perkotaan di seluruh dunia:

  • Pra-klorinasi - untuk kontrol ganggang dan menangkap setiap pertumbuhan biologis
  • Penganginan - bersama dengan pra-klorinasi untuk menghilangkan besi terlarut dan mangan
  • Koagulasi - untuk flokulasi
  • Bantuan Koagulan, juga dikenal sebagai polielektrolit - untuk meningkatkan koagulasi dan untuk pembentukan flok tebal
  • Sedimentasi - untuk pemisahan padatan, yaitu, penghapusan padatan tersuspensi yang terjebak dalam flok
  • Filtrasi - menghilangkan partikel-partikel dari air
  • Desalinasi - Proses menghilangkan garam dari air
  • Penyucian - untuk membunuh bakteri.


Tidak ada solusi yang unik (pemilihan proses) untuk setiap jenis air. Juga, sulit untuk menstandarisasi solusi dalam bentuk proses untuk air dari sumber yang berbeda. Penelitian penanganan untuk setiap sumber air pada musim yang berbeda perlu dilakukan untuk sampai pada proses yang paling sesuai.

Teknologi yang disebutkan di atas dikembangkan dengan baik, dan desain umum yang tersedia yang digunakan oleh banyak perusahaan air minum (publik atau swasta). Selain solusi umum, sejumlah perusahaan swasta menyediakan solusi dengan mematenkan teknologi mereka.

Pengolahan Limbah

Pengolahan limbah adalah proses menghilangkan sebagian besar kontaminan dari air limbah dan memproduksi baik limbah cair yang cocok untuk dibuang ke lingkungan alam dan lumpur. Agar efektif, limbah harus disampaikan ke fasilitas pengolahan oleh pipa dan infrastruktur yang tepat dan proses itu sendiri harus sesuai pada regulasi dan kontrol. Beberapa air limbah memerlukan metode pengolahan yang berbeda dan kadang-kadang khusus. Pada tingkat yang paling sederhana, sebagian pengolahan limbah dilakukan melalui pemisahan padatan dari cairan, biasanya dengan sedimentasi. Dengan semakin mengkonversi bahan terlarut dalam padatan, biasanya flok biologis, yang kemudian diselesaikan, aliran limbah untuk meningkatkan kemurnian diproduksi

Di Negara Berkembang

Pada 2006, penyakit yang ditularkan melalui air diperkirakan telah menyebabkan 1,8 juta kematian setiap tahun. Kematian ini disebabkan sistem sanitasi publik yang tidak memadai dan dalam kasus ini, pembuangan limbah yang tepat (atau pilihan lain sebagai pengolahan air limbah skala kecil) perlu dipasang.

Pemilihan teknologi yang tepat dalam pengolahan air mencakup baik desain skala komunitas dan skala rumah tangga (POU). Agar penurunan penyakit yang ditularkan melalui air memiliki efek jangka panjang, program pengolahan air dilaksanakan oleh penelitian dan pengembangan kelompok di negara berkembang harus bersifat berkelanjutan oleh warga negara mereka. Hal ini dapat menjamin efisiensi program tersebut setelah kepergian tim peneliti sebab pemantauan sulit karena keterpencilan banyak lokasi.

Pengolahan Air Industri

Dua proses utama pengolahan air industri adalah pengolahan air pemanas dan pengolahan air pendingin. Kurangnya pengolahan air yang tepat dapat menyebabkan reaksi padatan dan bakteri dalam sistem kerja pipa. Ketel uap dapat rusak karena korosi bila tidak dirawat akan menyebabkan mesin lemah dan berbahaya, Endapan skala dapat berarti bahan bakar tambahan yang dibutuhkan untuk memanaskan tingkat air yang sama karena penurunan efisiensi. Kualitas air yang buruk bisa menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri seperti Legionella menyebabkan risiko bagi kesehatan masyarakat.

Dengan pengolahan yang tepat, proporsi yang signifikan dari limbah industri mungkin dapat digunakan kembali. Hal ini dapat menghemat uang dalam tiga cara: biaya yang lebih rendah untuk konsumsi air yang lebih rendah, biaya lebih rendah untuk volume yang lebih kecil dari air limbah yang dibuang dan biaya energi yang lebih rendah karena pemulihan suhu dalam air limbah daur ulang.


Korosi dalam pemanasan tekanan rendah dapat disebabkan oleh oksigen terlarut, keasaman dan alkalinitas berlebihan. Pengolahan air karenanya harus menghapus oksigen terlarut dan menjaga air dengan pH dan tingkat alkalinitas yang tepat. Tanpa pengolahan air yang efektif, sistem air pendingin dapat mengalami pembentukan kerak, korosi dan dapat menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri berbahaya seperti bakteri penyebab penyakit legiuner. Hal ini mengurangi efisiensi, mengurangi masa hidup pabrik dan membuat operasi tidak dapat diandalkan dan tidak aman.


Corrosion in low pressure boilers can be caused by dissolved oxygen, acidity and excessive alkalinity. Water treatment therefore should remove the dissolved oxygen and maintain the boiler water with the appropriate pH and alkalinity levels.l6ul e6 ulk Without effective water treatment, a cooling water system can suffer from scale formation, corrosion and fouling and may become a breeding ground for harmful bacteria such as those that cause Legionnaires' Disease. This reduces efficiency, shortens plant life and makes operations unreliable and unsafe.

Indonesia Tertinggal Jauh Mengenai Pengolahan Limbah

Meskipun motto Mengurangi, Menggunakan kembali, Mendaur ulang telah digunakan sejak lama, seorang pengusaha lingkungan berpendapat bahwa hal ini telah gagal di Indonesia.
"Di negara ini, kebutuhan untuk pengolahan limbah baru disadari masyarakat," kata Salam, pendiri dan pemilik Kedai Daur Ulang (Recycle Shop) di Jalan Mampang Prapatan di Jakarta Selatan.
"Orang-orang akan berkata: 'Oh, sekarang kita dapat mendaur ulang kertas,' atau 'Oh, daur ulang itu penting,' tapi mereka belum sampai pada poin dimana mereka cukup peduli pada lingkungan untuk melakukan sesuatu."
Dia mengatakan bahwa selama 20 tahun bekerja dalam bisnis daur ulang, hampir semua barang-barang yang datang ke tempatnya berasal dari orang asing atau perusahaan yang dimiliki orang asing, seperti Coca-cola. "Kita tidak dapat banyak dari kantor lokal," katanya.
Selain kurangnya kesadaran untuk melestarikan sumber daya, halangan lain untuk daur ulang disini adalah mereka yang ingin mendaur ulang tidak tahu kemana harus membawa sampah mereka, kata Salam.
"Ini menjadi kebiasaan, terutama bagi masyarakat menengah dan menengah ke bawah, untuk menyerahkan segalanya kepada pihak berwajib mengenai pengolahan limbah," katanya.
"Jadi mereka hanya membayar biaya bulanan kepada badan kebersihan untuk mengangkut sampah mereka, padahal dalam kenyataannya mereka dapat melakukannya sendiri dengan mudah."
Sri Bebassari, ahli pengolahan limbah dan ketua dari Indonesian Solid Waste Association (InSWA), menyatakan bahwa sementara daur ulang dilkakukan di seluruh kota setiap hari, kebanyakan orang cenderung mengabaikan hal ini karena dilakukan oleh pemulung.
Para pemulung ini bekerja dari satu lingkungan ke lingkungan lain, mengumpulkan sampah kaleng dan sampah apapun yang dapat didaur ulang.
"Pekerjaan mereka harusnya diresmikan karena pemulung memiliki tugas yang penting, namun peran mereka tidak diakui," kata Sri.
"Mereka mengambil sampah setiap hari, tapi tidak ada jaminan kesehatan untuk mereka. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kementerian Perdagangan harus membahas mengenai peresmian pemulung sejak lama."
Tapi walaupun pemulung diakui secara resmi. Sri mengatakan bahwa hal ini saja tidak cukup untuk mendaur ulang seluruh sampah di kota.
"Pemulung hanya mencari sampah tertentu" plastik, karton, besi," katanya.
"Tap masih banyak berbagai jenis sampah yang mereka tidak perdulikan, dimana sistem pengolahan limbah yang terpadu diperlukan, dimana produsen akan membayar pemulung untuk mengambil sampah dari produk yang mereka buat."
Ide ini, Sri mengatakan, adalah untuk membuat produsen bertanggung jawab terhadap proses daur ulang limbah yang mereka hasilkan, seperti pembungkusan.
"Jikan anda dapat menjual [produk], anda juga dapat membeli [limbah] produk," katanya.
Pengamat lingkungan memperkirakan bahwa 60% dari 6,000 ton sampah yang dikumpulkan di Jakarta setiap harinya dapat didaur ulang bukannya dibuang di tempat pembuangan sampah. Sekitar 40% dari limbah daur ulang adalah limbah kertas, sedangkan sisanya plastik.
Salam mengatakan bahwa fasilitasnya dapat memproses sampai 500 kilogram limbah kertas dalam sehari, yang dicampur dengan serat pohon pisang untuk menghasilkan kertas daur ulang. "Jika anda dapat mendaur ulang satu ton kertas, anda dapat menyelamatkan tujuh pohon besar dari penebangan," katanya.
"Daur ulang adalah solusi yang terbaik, termurah, dan paling ramah lingkungan untuk pengolahan limbah. Anda tidak dapat menghilangkan limbah, anda hanya dapat mengurangi jumlah yang dihasilkan. Jika anda membakarnya, maka hanya akan menambah lebih banyak masalah lingkungan. Jadi lebih baik mengurangi jumlah yang anda buang."
Untuk membuat daur ulang menjadi kebiasaan dari suatu masyarakat, Salam mengatakan bahwa hal ini akan diperkenalkan pada tingkat komunitas dan perumahan. "Kota ini harus memberdayakan unit lokal karena tidaklah sulit untuk mengolah limbah." katanya.

Rabu, 18 September 2013

4 Metode Pengolahan Limbah Yang Baik

Penting mengetahui bagaimana anda melakukan pembuangan limbah. Dalam dunia sekarang ini dimana penduduk terus meningkat dan begitu juga industrialisasi, pembuatan bahan limbah merupakan fenomena umum. Limbah ini berbahaya bagi lingkungan dan bagaimana anda membuang mereka tergantung pada bagaimana mereka mempengaruhi lingkungan. Pembuangan bahan limbah membantu menjaga lingkungan bebas dari penyakit yang disebabkan patogen dan membuatnya tetap hijau. Berikut empat metode pengolahan limbah yang akan membantu anda menjaga lingkungan tetap bersih -
1. Daur Ulang
Daur ulang adalah salah satu metode yang paling umum untuk pengolahan limbah. Karena tidak mahal dan dapat dengan mudah dilakukan oleh anda. Jika anda melakukan daur ulang, anda akan menghemat banyak energi, sumber daya dan dengan demikian mengurangi polusi. Anda juga dapat menghemat uang jika mendaur ulang. Anda dapat mendaur ulang kertas, kaca, aluminium dan plastik. Jika ingin mengurangi volume bahan limbah Anda, cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mendaur ulang.
Jika anda mendaur ulang, anda dapat menghilangkan baterai, ban dan aspal dari bahan limbah dan ini mencegah mereka berakhir di tempat pembuangan dan pembakaran. Hampir semua kota mendorong warganya untuk melakukan daur ulang. Jadilah warga negara yang bertanggung jawab dan mengurangi limbah dengan daur ulang.
2. Pengomposan
Ini adalah proses alami yang benar-benar bebas dari zat berbahaya yang dihasilkan produk. Proses ini melibatkan menghancurkan bahan menjadi senyawa organik yang dapat digunakan sebagai pupuk. Anda dapat melakukan pengomposan di halaman belakang anda sendiri. Anda dapat menggunakan daun, rumput, ranting dan menambah sayuran dan kulit buah. Anda dapat menggunakan jasa pengolahan limbah setempat untuk menyewa tempat sampah untuk kompos. Setelah beberapa hari, anda akan melihat bahwa hal itu telah membusuk. Anda dapat menggunakan kompos ini, yang kaya akan nutrisi, untuk meningkatkan kesuburan tanah di kebun anda.
3. Tempat Pembuangan
Pengolahan limbah melalui penggunaan tempat pembuangan melibatkan penggunaan area yang luas. Tempat ini digali dan diisi dengan sampah. Daerah ini kemudian ditutup dengan tanah. Tempat pembuangan tidak aman karena mereka mengeluarkan gas-gas seperti metana, yang sangat berbahaya. Anda tidak harus melakukan pengelolaan sampah melalui pembuangan sampah jika tidak dapat memastikan sarana keselamatan yang tepat.
4. Pembakaran
Jika anda tidak dapat mendaur ulang atau jika tidak ada tempat yang tepat untuk menyiapkan tempat pembuangan sampah, Anda dapat membakar materi limbah yang dihasilkan di rumah anda. Pengendalian pembakaran limbah pada suhu tinggi untuk menghasilkan uap dan abu adalah teknik pembuangan limbah yang lebih disukai. Pembakaran mengurangi volume sampah yang akan dibuang secara signifikan. Selain itu, limbah padat dapat menyediakan sumber secara terus menerus dan alternatif untuk menghasilkan energi melalui pembakaran. Energi ini dapat disalurkan ke tujuan yang berguna.
Diatas adalah beberapa metode pengolahan limbah yang dapat anda gunakan pada tingkat individu. Metode ini juga aman dan tidak mahal.
These are some of the methods of waste management that you can carry out in the individual level. These are also safe and inexpensive.

Minggu, 15 September 2013

Metode Pengolahan Air 2

Post sebelumnya telah membahas sedikit mengenai pengolahan air dengan beberapa cara. Kali ini, akan dijelaskan lebih jauh mengenai metode pengolahan air lainnya.

Pengolahan air di tempat

Setelah air disampaikan dari utilitas atau sumur, ada banyak pilihan di tempat untuk perawatan lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan pengguna akhir tertentu.

Penambahan Kimiawi


  • Pengatur pH. Bahan kimia tertentu, membran, resin pertukaran ion dan bahan lainnya sensitif terhadap kondisi pH tertentu. Contoh dari ini adalah untuk mencegah korosi asam dalam air umpan dengan menyesuaikan pH sehingga diantara 8,3-9,0.
  • Dispersan. Dispersan ditambahkan pada saat skala dapat diharapkan karena konsentrasi ion tertentu di sungai. Dispersan mengganggu pembentukan skala, mencegah pertumbuhan kristal endapan.
  • Agen eksekusi (chelating). Agen eksekusi digunakan untuk mencegah dampak negatif dari pengerasan, mencegah pengendapan Ca, Mg, Fe, Mn dan Al.
  • Oksidator. Oksidator memiliki dua fungsi yang berbeda: sebagai biosida, atau untuk menetralisir zat pereduksi.
  • Kalium permanganat. Kalium permanganat (KMnO4) adalah oksidator kuat yang digunakan dalam banyak proses pemutihan. Ini akan mengoksidasi senyawa yang paling organik dan sering digunakan untuk mengoksidasi sesuatu yang mengandung besi menjadi besi untuk pengendapan dan penyaringan.
  • Pereduksi. Pereduksi, seperti natrium metabisulfit (Na2S2O5), ditambahkan untuk menetralkan oksidator seperti klorin atau ozon. Dalam membran dan sistem pertukaran ion, mereka mencegah degradasi membran tertentu atau resin, yang sensitif terhadap oksidator.
Jenis-tangki penyaring tekanan

Sebuah penyaring umumnya terdiri dari tangki ke rumah media penyaring dan katup atau pengontrol untuk mengarahkan penyaring melalui berbagai siklus.

Aspek yang paling penting dari tekanan kinerja penyaring adalah hubungan laju aliran untuk menyaring luas permukaan media. Hubungan ini adalah penyebab utama kegagalan atau masalah dalam sistem penyaring   Jika masalah berkembang, alasan yang paling umum adalah bahwa banyak "ukuran" penyaring yang tidak akurat untuk pekerjaan itu. Beberapa contoh tekanan penyaring  an aplikasi mereka:

  • Penyaringan pasir. Media penyaringan pasir atau lainnya digunakan untuk menghilangkan kekeruhan. Namun, lokasi dari media yang halus di atas media yang kasar menyebabkan saringan pasir untuk tersumbat cukup cepat dan kekasaran pasir memungkinkan banyak kotoran kecil untuk lewat.
  • Penyaringan penetral. Penyaringan penetral biasanya terdiri dari kalsium karbonat kalsit menengah (batu kapur yang hancur atau marmer) untuk menetralisir air dengan pH rendah.
  • Penyaringan Oksidasi. Penyaringan oksidasi menggunakan media yang dilakukan dengan batu kawi yang dioksidasi sebagai sumber oksigen untuk mengoksidasi besi dan endapan, mangan, hidrogen sulfida, dan lain-lain.
  • Penyaringan karbon aktif. Karbon aktif (AC) mirip dengan resin penukar ion dalam hal densitas dan porositas. Mereka menyerap organik dengan berat molekul rendah dan mengurangi klorin atau halogen lainnya ari air, tetapi tidak menghilangkan garam. Penyaring  ni harus diganti secara berkala untuk menghindari pertumbuhan bakteri. Akumulasi padatan memerlukan penyaringan backwash yang sering kecuali diinstal setelah osmosis terbalik atau ultrafiltrasi.
  • Penyaringan media-ganda atau banyak-media. Penyaringan media-ganda menghilangkan padatan tersuspensi serendah 20 mikron dalam ukuran, tetapi tidak ada padatan terlarut. Lapisan atas adalah antrasit kasar diikuti oleh pasir halus.
Penyaringan pra-pelapisan
Biasanya dengan media tanah diatom, penyaringan pra-pelapisan menghapus partikulat yang sangat kecil, termasuk beberapa bakteri. Mereka praktis hanya untuk aplikasi pada volume terbatas namun umumnya untuk kolam renang, pabrik minuman, dan instalasi kecil.

Penyaringan cartridge
Penyaringan cartridge dapat dibagi menjadi dua tipe umum: sebagai penyaringan kedalaman atau penyaringan permukaan.
  • Penyaringan kedalaman cartridge. Dalam Penyaringan kedalaman cartridge, air mengalir melalui dinding tebal penyaring dimana partikel terperangkap di seluruh bukaan kompleks di media. Penyaring dapat dibangun dari kapas, selulosa, benang sintetis atau microfiber yang "ditiup" seperti polypropylene. Penyaring  edalaman terbaik memiliki kerapatan yang lebih rendah di luar dan kepadatan semakin tinggi mengarah ke dinding dalam. Efek dari "kepadatan bertingkat" ini adalah untuk menjebak partikel kasar ke arah luar dari dinding dan partikel halus ke arah dinding bagian dalam. Penyaring kedalaman cartridge biasanya hemat biaya dan berada dalam kisaran partikel dari 1 sampai 100 mikron. Umumnya, mereka bukan metode mutlak pemurnian karena sejumlah kecil partikel dalam rentang mikron dapat masuk ke dalam filtrat.
  • Penyaringan permukaan-penyaring cartridge berlipat. Penyaring cartridge berlipat biasanya bertindak sebagai penyaring partikel mutlak, menggunakan media lembaran datar, baik membran atau bahan bukan tenunan yang diperlakukan khusus,  untuk menangkap partikel. Media dibuat berlipat untuk meningkatkan luas permukaan yang dapat digunakan. Peyaring membran berlipat bekerja dengan baik sebagai partikel sub-mikron atau penyaring bakteri dalam kisaran 0,1 sampai 1,0 mikron. Cartridge baru juga muncul dalam kisaran ultrafiltrasi: 0,005-0,15 mikron.
  • Penyaringan cartridge ultrafiltrasi. Titik penggunaan cartridge ultrafiltrasi untuk menghilangkan pirogen dan senyawa makromolekul lainnya dari air ultra murni. Mereka dibangun dalam konfigurasi spiral. Hal ini memungkinkan operasi metode menyebrangi aliran untuk membantu menjaga permukaan bersih.
Sistem Pertukaran Ion
Sebuah sistem pertukaran ion terdiri dari tangki berisi manik-manik kecil resin sintetik. Manik-manik diperlakukan untuk menyerap baik kation atau anion secara selektif dan pertukaran ion tertentu berdasarkan aktivitas relatif mereka dibandingkan dengan resin. Proses pertukaran ion akan terus berlangsung sampai semua situs pertukaran yang tersedia diisi, di mana titik resin habis dan harus diregenerasi oleh bahan kimia yang sesuai.
  • Pelunakan air. Penukar ion pelembut air adalah salah satu alat yang paling umum dari pengolahan air. Fungsinya adalah untuk menghilangkan kerak pembentuk ion kalsium dan magnesium dari air keras. Dalam banyak kasus, besi yang mudah larut juga dapat dihapus dengan pelembut. Sebuah pelembut air standar memiliki empat komponen utama: tangki resin, resin, tangki air garam, dan katup atau pengontrol. Namun, pelunakan air tidak menguntungkan saat air berkualitas tinggi diperlukan karena ion natrium akan muncul setelah proses pertukaran ion.
  • Demineralisasi/deionisasi. Pertukaran ion deioniser (Dl) menggunakan resin sintetis yang mirip dengan yang digunakan dalam pelunak air. Biasanya digunakan pada air yang telah disaring, DI menggunakan proses dua tahap untuk menghapus hampir semua bahan ionik yang tersisa di dalam air. Dua jenis resin sintetis yang digunakan, satu untuk menghilangkan ion bermuatan positif (kation) dan satu lagi untuk menghilangkan ion bermuatan negatif (anion). Resin memiliki kapasitas terbatas dan harus diregenerasi setelah pengurusan.
  • Deioniser ganda dan campuran. Dua bentuk dasar dari deioniser adalah ganda dan campuran. Deioniser ganda memiliki tanki resin kation dan anion terpisah. Pada deioniser campuran, resin kation dan anion dicampur ke dalam satu tanki atau wadah. Umumnya, sistem campuran akan menghasilkan air berkualitas lebih tinggi dengan total kapasitas lebih rendah dibanding sistem ganda.
Deionisasi dapat menghasilkan air berkualitas sangat tinggi dalam hal ion dan mineral, tapi mereka umumnya tidak menghapus organik dan dapat menjadi tempat berkembang biak bakteri.

Rabu, 11 September 2013

Kategori Dan Pemanfaatan Limbah

Pengolahan limbah di Finlandia didasarkan pada pemilahan dan daur ulang limbah. Biasanya limbah diurutkan mana yang dihasilkan untuk memaksimalkan efisiensi daur ulang. Beberapa jenis limbah, bagaimanapun, diurutkan dalam instalasi pengolahan limbah. Ini termasuk limbah listrik, logam, plastik dan pemborosan energi. Metode pemilahan limbah industri umumnya didasarkan pada sifat-sifat limbah yang akan diurutkan seperti warna, ukuran, magnet atau kepadatan.

Tiga kategori umum limbah adalah limbah utilitas, limbah berbahaya, dan limbah campuran. Diringkas sebagai berikut:

Limbah utilitas dapat dimanfaatkan baik sebagai bahan dasar atau energi. Mayoritas limbah utilitas yang dihasilkan dapat digunakan kembali. Limbah utilitas meliputi bahan seperti kertas dan kardus, kaca, logam, plastik, kayu, limbah bio dan pemborosan energi. Selain itu, banyak bahan yang dihasilkan saat pembuatan produk lainnya dapat dimanfaatkan dalam proses industri lainnya. Bahan-bahan ini tidak diklasifikasikan sebagai limbah dan disebut sebagai produk samping dari produksi.

Limbah berbahaya berisi beberapa bahan yang berbahaya baik bagi manusia atau lingkungan sehingga mereka memerlukan perawatan khusus. Limbah berbahaya dapat dimanfaatkan jika dipilah dan dirawat dengan benar. Mayoritas limbah berbahaya yang dihasilkan di Finlandia adalah hasil dari kegiatan industri. Limbah berbahaya harus dipilah, diklasifikasikan, disimpan, diangkut dan diperlakukan sesuai dengan peraturan yang ada sehingga dapat menghilangkan potensi bahaya.

Limbah campuran tidak dapat dimanfaatkan baik karena alasan ekonomis atau teknis sehingga harus dibakar atau disimpan di tempat pembuangan. Seperti membakar hasil limbah emisi adalah metode yang disukai untuk menangani limbah utilitas. Sampah campuran meliputi bahan seperti plastik PVC, semen, tanah, kaca laminasi, limbah konstruksi dan plester. Jika hasil kegiatan industri di sejumlah besar limbah homogen yang tidak dapat diurutkan masih mungkin untuk menemukan penggunaan lain untuk itu. Ini lebih baik karena penimbunan biasanya merupakan solusi yang paling mahal, baik bagi masyarakat pada umumnya dan lingkungan.

Kategori lain yang penting dari limbah adalah limbah listrik. Setiap perangkat yang membutuhkan listrik untuk dapat digunakan diklasifikasikan sebagai limbah listrik. Beberapa limbah listrik juga diklasifikasikan sebagai limbah berbahaya. Ini termasuk lemari es, freezer, televisi, monitor, laptop dan perangkat dengan baterai di dalam. Meskipun jumlah limbah berbahaya dalam perangkat yang diberikan biasanya lebih kecil dari jumlah bahan lain yang digunakan dalam perangkat ini berarti bahwa jumlah yang dihasilkan dari limbah yang signifikan.

Meskipun sampah listrik digolongkan sebagai limbah campuran, pada saat pengolahan limbah ini harus dipisahkan dari aliran limbah dan diproses. Pada tahap pertama limbah listrik dipilah secara manual sehingga untuk memisahkan limbah berbahaya dari produk. Setelah pra-perawatan, mayoritas limbah listrik diproses dengan menghancurkan limbah dan memisahkan bahan yang berbeda (baja, aluminium, magnesium, seng, timah, tembaga, perak, emas, platinum, plastik, karet dan kaca) dengan berbagai metode teknis.

Metode Pengolahan Air 1

Pengolahan air dapat didefinisikan sebagai prosedur atau metode yang digunakan untuk mengubah komposisi kimia dari persediaan air. Persediaan air diklasifisikan baik air tanah maupun air di permukaan. Mayoritas air kota atau publik didapat dari air di permukaan seperti danau, sungai, dan waduk. Mayoritas persediaan air pribadi didapat dari air tanah menggunakan sumur.

PENGOLAHAN AIR KOTA ATAU PUBLIK
Kebanyakan air di kota sekarang ini dirawat secara ekstensif. Metode dan langkah-langkah pengolahan air tertentu yang dilakukan pemerintah kota untuk memenuhi standar daerah, negara, nasional, atau internasional berbeda-beda tapi dikategorikan sebagai berikut.

Layar pra-penyaringan
Sebuah layar kasar, biasanya 50 sampai 100 jala (305 sampai 140 mikron), pada titik asupan pasokan air permukaan, menghilangkan partikel besar untuk melindungi peralatan hilir dari tersumbat, terkotori, atau rusak.

Klarifikasi
Klarifikasi secara umum adalah proses bertahap untuk mengurangi kekeruhan dan padatan tersuspensi. Langkah-langkah termasuk menambahkan zat pengental kimia atau zat pengatur pH yang bereaksi membentuk flok. 
Flok diendapkan oleh gravitasi dalam tangki pengendapan atau dihapus sebagai air merembes melalui filter gravitasi. Proses klarifikasi dapat dengan efektif menghilangkan partikel lebih besar dari 25 mikron. Proses klarifikasi tidak 100% efisien, sehingga air yang diolah melalui klarifikasi mungkin masih mengandung beberapa bahan yang tertahan.

PERAWATAN KAPUR
Penambahan kapur (Ca) dan abu soda (Na2CO3) mengurangi tingkat kalsium dan magnesium dan disebut sebagai "pelembutan kapur." Tujuan dari pelembutan kapur adalah untuk mengendapkan kalsium dan magnesium hidroksida (kekerasan) dan kemudian memurnikan air. Proses ini murah tapi hanya sedikit efektif, biasanya memproduksi air 50-120 ppm (3 sampai 7 gpg) kekerasan.

Disinfeksi
Disinfeksi adalah salah satu langkah terpenting dalam pengolahan air kota. Biasanya, gas klorin dimasukkan 
ke dalam persediaan air setelah air telah diklarifikasi dan/atau melunak. Klorin membunuh bakteri. Untuk mempertahankan "potensi membunuh", klorin berlebih dimasukkan ke dalam persediaan untuk mempertahankan sisa. Tingkat klorin harus terus dipantau untuk memastikan bahwa tidak ada tingkat chloramines atau hidrokarbon diklorinasi berbahaya yang berkembang.

Pengaturan pH
Perairan kota dapat memiliki pH yang disesuaikan dengan pH sekitar 7,5-8,0 untuk mencegah korosi pada pipa air, terutama untuk mencegah terurainya timah ke dalam persediaan air. Dalam kasus alkalinitas berlebihan, pH dapat dikurangi dengan penambahan CO2.

Selasa, 10 September 2013

Pengolahan Limbah Rumah Tangga

Untuk pengolahan limbah rumah tangga, pendekatan pertama adalah dengan mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan, kemudian menggunakan kembali dan mendaur ulang limbah yang anda bisa. Ini akan membantu:

  • Mengurangi ketergantungan kita pada bahan dasar
  • Mengurangi energi/bahan bakar fosil yang digunakan dalam produksi barang baru
  • Mengurangi polusi, termasuk karbon
  • Mengurangi volume tempat pembuangan, dan akhirnya jumlah tempat pembuangan; dan
  • Menghemat uang anda!
Mengurangi

"Mengurangi" mengacu pada mempertimbangkan lebih hati-hati produk apa yang anda beli, jadi anda memiliki lebih sedikit sampah untuk diurus nantinya. Pikirkan beberapa ide berikut:

Saat anda pergi berbelanja:
  • Bawa tas anda sendiri;
  • Hindari produk dengan pengemasan yang berlebihan;
  • Beli produk yang dibuat dari bahan daur ulang, menggunakan pengemasan daur ulang, atau dapat diisi ulang;
  • Memilih produk yang kuat dan dapat bertahan lama;
  • Menghindari barang sekali pakai sebisa mungkin; dan
  • Mencoba membeli makanan dalam jumlah besar untuk mengurangi kemasan
Makanan cepat saji atau dibawa pulang memiliki pengemasan yang cukup banyak, jadi siapkan makanan di rumah sebisa mungkin, atau dukung bisnis yang berusaha mengurang kemasan pada makanan yang mereka jual. Ide lain:
  • Buat hadiah dan kartu untuk keluarga dan teman, daripada membelinya.
  • Tumbuhkan sayuran anda sendiri, dan jadikan kompos untuk sayuran sisa.
  • Bekerja samalah dengan keluarga dan teman - hal seperti peralatan, dan aktivitas seperti berbelanja dan berkebun dapat saling bergantian. Ini dapat mengurangi biaya produk dan limbah yang dihasilkan!
Menggunakan Kembali

Energi yang besar dan sumber daya dibutuhkan untuk membuat produk baru, tapi hal ini dapat dihemat jika anda menggunakan kembali daripada membeli barang baru untuk tujuan yang sama. Menggunakan kembali juga berarti bahwa produknya tidak masuk ke tempat sampah dan berakhir di tempat pembuangan.

Ada banyak cara untuk anda dapat memanfaatkan kembali barang-barang di rumah anda. Pertimbangkan beberapa hal berikut:
  • Gunakan kembai tabung kaca kosong sebagai tempat untuk menyimpan peralatan kecil seperti paku atau sekrup.
  • Botol plastik kosong dapat digunakan kembali untuk dibawa ke sekolah atau kantor.
  • Hasilkan uang dari barang-barang yang tidak terpakai di rumah anda dengan mengadakan bazar - ingat bahwa sampah bagi anda dapat menjadi harta bagi orang lain!
  • Kartu, pembungkus plastik yang bersih biasanya digunakan anak-anak dalam kegiatan mereka, jadi sumbangkan pada sekolah atau taman kanak-kanak.
Jika anda merasa kreatif, cobalah ide-ide berikut:
  • 'perbaharui' baju lama anda - buat jaket atau sarung tangan dari baju lama atau warnai baju lama untuk memberinya kesan baru.
  • Buat kertas anda sendiri dari kertas fotokopi lama atau amplop, atau gabungan beberapa kertas untuk menambah warna.
Mendaur Ulang

Mendaur ulang berarti bahan limbah dikembalikan pada pabrik untuk dibuat ulang menjadi barang yang sama atau sesuatu yang berbeda. Sebagai contoh, koran dan majalah lama dapat didaur ulang untuk membuat berita baru, dan kaleng alumunium bekas dapat didaur ulang menjadi kaleng minuman, bahan bangunan, atau penghubung roda pada kendaraan.

Bahan-bahan yang dapat dikumpulkan dari limbah rumah tangga untuk didaur ulang termasuk:
  • Kertas dan kardus;
  • botol kaca dan plastik;
  • kaleng alumunium;
  • kaleng baja.
Hal penting lain adalah untuk menaruh bahan yang sesuai pada tempatnya. Bahan yang dapat didaur ulang dapat terkontaminasi bila bahan yang salah digabungkan, dan ini akan mengurangi kemungkinan bahan yang dapat didaur ulang. Akibatnya biaya daur ulang meningkat bagi semua orang.

Ada banyak bahan limbah lain yang dapat digunakan kembali dan didaur ulang seperti telepon genggam, mesin cuci, kayu - bahan lemari bekas!

Kamis, 05 September 2013

Pembuangan Limbah B3 Rumah Tangga

Salah satu topik paling kontroversial saat ini adalah limbah B3. Kemana limbah ini harus dibuang telah menjadi perdebatan yang panjang. Seringnya, orang-orang melupakan bahwa setiap rumah tangga juga menyumbang terhadap limbah B3.

Secara terpisah, limbah yang berbahaya mungkin terlihat sepele, tapi jika disatukan...Bayangkan, contohnya, kota dengan penduduk 50,000; jika setiap rumah tangga menghasilkan rata-rata 5 galon limbah setiap tahun, akan ada sekitar 250,000 galon limbah setiap tahun (sekitar 41 1/3 ton limbah B3 per tahun). Apakah pembersih, cat, baterai, atau oli motor, limbah B3 rumah tangga harus menjadi perhatian seluruh warga.

Setiap orang memiliki pilihan terbuka untuk mengurangi ketergantungan mereka pada limbah B3, mengurangi pemakain, dan pembuangan secara hati-hati. Berikut beberapa cara "terbaik" dalam membuang limbah B3 rumah tangga saat ini.

Langkah pertama: Perhatikan labelnya

Beberapa bahan berbahaya memberikan petunjuk pembuangan yang benar pada label mereka. Sayangnya, hanya sedikit yang melakukannya dan beberapa yang memiliki petunjuk gagal untuk menyampaikannya. Jika petunjuk pembuangan tidak ada pada label untuk bahan yang dianggap berbahaya, label akan memiliki isi, kelarutan, atau potensi korosif/reaktif melalui peringatan di wadahnya.

Isi peringatan dapat mencakup:

  • "Gunakan sarung tangan" adalah tanda bahwa terdapat bahan beracun atau korosif.
  • "Jangan ditaruh di tempat hangat atau dekat kompor" menandakan mudah terbakar.
  • "Jangan ditaruh dekat..." menandakan kualitas bahan yang reaktif.
  • "Gunakan hanya pada ruangan dengan sirkulasi udara yang baik" digunakan untuk bahan kimia reaktif dan beruap racun.
Petunjuk seperti ini atau semacamnya akan menyampaikan pada pengguna yang cerdas mengenai pembuangan yang tepat.
Catatan penting: Bahakn jika wadahnya telah "kosong", bukan berarti "kosong" dari seluruh bahan kimia. Ada beberapa cairan yang tidak dapat disemprotkan dan selalu ada sisa bahan kimia pada sisi dan bagian bawah wadah. Perhatian pada pembuangan sangat penting.

Langkah kedua: Gunakan sebanyak mungkin

Biasanya, ada sisa yang hanya "sangat sedikit" dari pekerjaan dan ini bukan hal yang perlu untuk dihiraukan. Apa yang harus dilakukan? Usahajan menggunakan seluruh bahan berbahaya. Jika anda tidak memerlukannya, mungkin tetangga anda perlu. Beberapa pelarut dan pembersih (seperti tiner) dapat digunakan berkali-kali--simpan pada botol tertutup setelah digunakan.

Beberapa bahan berbahaya dapat didaur ulang; oli motor dan oli bekas biasanya dikumpulkan untuk disaring dan digunakan kembalu. Walaupun penggunaan menyeluruh dari produk itu bijak, berikan sisa produk pada orang lain hanya jika bahan itu berada pada wadah aslinya dengan label masih tercantum. Setiap informasi "pencegahan" yang terdapat pada wadah harus diberikan pada pengguna baru.

Langkah ketiga: Pilih pendekatan pembuangan


  • Pertama dan terpenting, jangan pernah membakar atau membuang limbah B3 apapun di tanah.
  • Jangan membuang bahan berbahaya "saluran pembuangan" kecuali anda benar-benar yakin ini aman untuk dibuang ke saluran air.
  • Hindari mengubur wadah apapun atau sisa bahan kimia.
  • Jangan mencampur bahan berbahaya dan jangan membuah wadah dan bahan kimia menjadi satu.
  • Padatkan setiap limbah cair. Ini termasuk menggunakan bahan penyerap(serbuk gergaji, handuk kertas, lap) untuk menghisap bahan berbahaya cair. Menggunakan sarung tangan, pel, atau membuang menggunakan kantong plastik, dan kemudian buang bersama dengan sampah rumah tangga lainnya.
  • Lakukan hal yang sama pada setiap wadah "kosong" kecuali wadah erosol. Biasanya baik untuk "membuka" wadah non-erosol dengan alat pemotong kawat atau gunting; gunakan sarung tangan; seka dalamnya sebelum dibuang. Buang lap atau handuk kertas setelah dianginkan diluar.
  • Cat Latex dapat dikeringkan dengan membiarkannya pada udara terbuka. Ketika kering, cat dan wadahnya dapat dibuang dengan sampah lain. Bungkus wadah kosong dengan beberapa lapisan kertas koran sebelum dibuang. Hal ini mencegah kontaminasi lingkungan dan potensi reaktif.
  • Beberapa pembersih dapat dialirkan ke salran pembuangan. Jika anda memiliki septiktank, pembuangan melalui air sebisa mungkin harus dihindari. Jika pembersih harus digunakan bersama dengan air, kemungkinan bahan tersebut dapat dibuang melalui saluran. Biarkan air mengalir, bilas wadahnya dan tuang bahannya perlahan-lahan. Biarkan air tetap mengalir setelah bahan kimia hilang. Biarkan wadahnya kering, bungkus dengan koran dan buang bersama sampah lain.
  • Pestisida, cat, pembersih cat, dan oli dan cairan transmisi jangan pernah dibuang ke sistem air atau digabung dengan sampah rumah tangga lain.
Dalam beberapa kasus, pembuangan menyulitkan dan solusi yang dipilih adalah

  1. Menggunakan bahan alternatif
  2. Mendaur ulang jika memungkinkan (oli dan baterai) atau
  3. Menggunakan seluruh bahan, kemudian padatkan sisa bahan dan buang wadah seperti dijelaskan diatas.
Di masyarakat kita, limbah B3 adalah pasti. Kita menggunakan banyak bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari di rumah, saat bermain, dan saat kerja. Pembelian, penggunaan, penyimpanan, dan pembuangan yang bijak dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan.

Pengolahan Air: Pastikan Air Anda Aman

Tahukah anda:
780 juta orang di dunia hidup tanpa akses air bersih  (estimasi data WHO/UNICEF 2012)
- pada tahun 2025, PBB mengestimasikan bahwa 1.8 milyar orang akan hidup di daerah yang langka air, di mana 2/3 populasi dunia akan hidup di kawasan sulit air 
- tingkat meninggalnya anak-anak akibat lemahnya akses air bersih dan sanitasi setara dengan kecelakaan jet jumbo tiap 4 jam (UNICEF 2012)
- banyak orang memiliki handphone tapi tidak memiliki toilet (UNICEF 2012, ITU, UN Water 2008)

Sebagai makhluk hidup dengan kebutuhan air lebih dari 70%, fakta tersebut perlu menjadi perhatian. Khususnya fakta terakhir, kita tentunya menjadi bertanya, mengapa orang lebih memilih memiliki handphone daripada instrument kebersihan seperti toilet? 

Sayangnya, banyak pabrik-pabik dan pembuangan sampah ke aliran sungai atau danau oleh masyarakat menyebabkan berkurangnya sumber air bersih yang dapat digunakan. Selain itu, pembuatan tempat pembuangan sampah tanpa mengikuti prosedur yang sesuai juga dapat mengakibatkan kebocoran ke dalam sumber air tanah terdekat. 

Disamping memiliki bau dan rasa yang tidak enak, air dari sumber yang tidak jelas dapat terkontaminasi oleh berbagai mikroorganimse, termasuk bakteri dan parasit yang menyebabkan penyakit seperti disentri, kolera, tipus, dan hepatitis. Semua air dari sumber yang tidak terpercaya harus diolah sebelum digunakan. Oleh karena itu, pengolahan air dan sanitasi bukan lagi sekedar soal penghematan dan distribusi, namun juga soal budaya. 
Perhatikan langkah berikut untuk pengolahan air untuk konsumsi dan/atau kebersihan:
  • Saring air menggunakan sebuah kain atau saringan kopi untuk menghilangkan partikel padat.
  • Rebus air paling sedikit satu menit penuh dengan suhu yang tinggi.
  • Diamkan selama 30 menit. Air harus sudah dingin atau perawatan akan menjadi sia-sia.
  • Masukkan 16 tetes klorin cari per galon air, atau 8 tetes per 2 botol air ukuran standar. Aduk hingga rata. Jangan menambahkan sabun atau aroma apapun kedalamnya.
  • Biarkan selama 30 menit.
  • Jika berbau seperti klorin, anda dapat menggunakannya. Jika tidak, tambahkan lagi klorin dan ulangi proses diatas. Jika tetap tidak berbau, buang dan carilah sumber air baru.

Kamis, 29 Agustus 2013

Pentingnya Pengolahan Limbah Industri

Membutuhkan banyak energi dan bahan untuk membuat dan memproduksi sesuatu dan hasil limbah industri dapat sulit untuk ditangani. Banyak kota dan negara yang menerapkan peraturan baru dalam perpajakan terhadap perusahaan yang memproduksi limbah secara berlebihan atau yang dapat berakibat buruk bagi udara dan ekosistem. Pajak tersebut akan membantu mengimbangi kerusakan lingkungan dengan melakukan perbaikan,perlindungan, dan meningkatkan pengetahuan terhadap masalah ini. Orang-orang dan perusahaan harus mendidik diri mereka mengenai lingkungan. Sinyal asap dalam banyak kasus tidak hanya berasal dari emisi kendaraan yang berbahaya tapi juga dai hasil buangan pabrik ke udara yang kita hirup.
Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap pengolahan limbah industri mereka terutama limbah berbahaya. Banyak pemerintah daerah menyediakan penyuluhan, konsultasi dan rekomendasi mengenai apa yang dapat mereka lakukan untuk menangani limbah mereka dengan lebih baik dan merencanakan proses produksi yang lebih ramah lingkungan. Lebih dari sebelumnya, harus ada sanksi yang diberikan kepada perusahaan yang tidak menangani pengolahan limbah dengan serius termasuk mengurangi emisi berbahaya ke lingkungan dan membuang limbah dengan benar.

Negara memiliki syarat dan kondisi mengenai apa yang dapat diterima dalam hal pengolahan limbah. Sekarang ini, industri mengetahui dampak dari produksi mereka dalam tingkat asap dan peningkatan biaya dalam menangani limbah mereka. Banyak pemimpin industri menunjukkan tanggung jawab mereka terhadap lingkungan. Penduduk harus mendukung perusahaan yang memikirkan lingkungan dalam berbisnis. Menggunakan energi dengan lebih efisien, mengurangi limbah berbahaya yang mereka keluarkan ke udara dan melakukan pemupukan dan pendaur ulangan adalah faktor utama dalam meningkatkan penanganan limbah.

Perusahaan yang tidak memiliki pilhan selain membuat limbah industri yang berbahaya karena bisnis mereka harus memastikan bahwa mereka membuang limbah dengan benar dan terbuka terhadap isi dari kendaraan, fasilitas dan pengolahan limbah mereka. Tindakan perlindungan lingkungan memberikan semangat dan penghargaan terhadap perusahaan yang melakukan pengolahan limbah lebih efektif dan bekerja dengan dinas lingkungan untuk memaksimalkan usaha dalam meminimalisir dampak terhadap lingkungan. Penghasil limbah industri harus membayar untuk pembuangan limbah mereka dan khususnya, harus memperhatikan cara pembuangan bahan-bahan yang berbahaya. Banyak kasus mengenai perusahaan yang membuat label secara sembarangan dan tindakan tidak bertanggung jawab yang mengarah ke kontaminasi batas air daerah. Semakin banyak masyarakat dan pemerintah mendorong untuk perbaikan, semakin banyak perusahaan akan menyadari bahwa mereka bertanggung hawab terhadap limbah industri mereka.
Environmental protection acts encourage and reward companies who do their part to more effectively manage waste and work with environmental agencies to maximize efforts to minimize the impact on the environment. Industrial waste producers need to pay for the disposal of their materials and in particular, need to take caution in the way they dispose of hazardous materials. There have been cases documented of companies mislabeling goods and of irresponsible practices leading to contamination of local watersheds.  The more that citizens and government push for reform, the more companies will realize that they are accountable for their industrial waste.

Rabu, 28 Agustus 2013

Apa Itu Pengolahan Limbah


Pengolahan limbah adalah proses pengumpulan, pengangkutan, pendauran ulang atau pembuangan, dan pengawasan bahan-bahan limbah. Perhatian terhadap lingkungan dengan cara pendaur ulangan secara global menjadi bagian penting dari peradaban modern. Kebiasaan konsumsi gaya hidup konsumeris modern menyebabkan masalah limbah global yang sangat besar. Pertumbuhan industri dan ekonomi menghasilkan lebih banyak limbah, termasuk limbah beracun dan berbahaya.

Pelaksanaan pengolahan limbah berbeda untuk nengara maju dan berkembang, daerah perkotaan dan pedesaan, perumahan dan industri. Pengolahan limbah memiliki siklus: pengawasan, pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pembuangan atau pendaur ulangan. Melalui langkah-langkah ini, perusahaan dapat mengatur output limbah secara efektif dan bertanggung jawab.

Jumlah limbah per kapita terus meningkat dan dipastikan terus meningkat seiring pertumbuhan populasi, kekayaan, dan sifat komsumeris di seluruh dunia. Pendeketan untuk menangani masalah ini dalam cara yang terukur dan berkelanjutan akan membawa kita untuk menggunakan limbah sebagai input dalam produksi barang-barang.

Teknologi thermal seperti gasifikasi, porilisi, depolimerisasi termal, gasifikasi busur plasma, dan teknologi non-thermal seperti pencernaan anaerobik, fermentasi dll adalah beberapa teknologi yang dapat menghasilkan energi dari limbah dan bahan bakar lain tanpa perlu pembakaran langsung. Limbah biodegradable diproses oleh kompos, kascing-kompos, anaerobic digestion atau proses biologis lainnya yang sesuai untuk stabilisasi limbah. Daur ulang bahan-bahan seperti plastik, kertas dan logam harus dilakukan untuk penggunaan masa depan.

Ada kebutuhan yang jelas untuk pendekatan dalam pembuangan limbah saat ini di India yang difokuskan pada kota dan menggunakan energi/teknologi tinggi, untuk bergerak lebih ke arah pengolahan limbah dan daur ulang limbah (yang melibatkan kemitraan publik-swasta, yang bertujuan untuk meminimalkan limbah - didorong pada tingkat masyarakat, dan menggunakan energi/sumber daya teknologi yang rendah.

Pembuangan Limbah Berbahaya Yang Tepat

Mengetahui bagaimana membuang limbah berbahaya atau limbah B3 sangat penting bagi masyarakat dan pemiliki bisnis karena sifat berbahaya yang dimilikinya. Limbah B3 dapat menjadi berbahaya bagi manusia dan hewan serta lingkungan. Mereka dapat ditemnukan dalam bentuk padat, cair, gas, atau endapan, dan mereka muncul dari berbagai benda seperti cairan pembersih, produk manufaktur, pupuk, bola lampu, pembersih kolam renang, cat, insektisida, dan benda teknologi lainnya. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menangani pembuangan limbah berbahaya B3:

1. Pertimbangkan pengurangan sebagai taktik pembuangan. 
Banyak industri yang mencari cara mengurangi jumlah zat berbahaya yang mereka gunakan, yang nantinya akan mengurangi jumlah limbah berbahaya yang mereka hasilkan. Berdasarkan Lembaga Perlindungan Lingkungan, beberapa pendekatan yang dapat dilakukan termasuk:

  • Lean Manufacturing
  • Pemulihan energi
  • Sistem Managemen Lingkungan (EMS)
  • Green Chemistry
2. Gunakan kembali dan daur ulang bahan material yang berpotensi berbahaya.
  • Banyak benda yang berpotensi menjadi limbah B3 dapat didaur ulang.
  • Seng dapat dikumpulkan dari tungku peleburan.
  • Oli bekas, cairan hidrolik, kompresor kulkas, dll dapat diambil dari mobil dan kulkas.
  • Baterai juga dapat didaur ulang.
3. Temukan tempat yang sesuai sebagai lahan pembuangan.
Tempat pembuangan limbah berbahaya B3 secara permanen berisi tumpukan limbah, sumur injeksi atau limbah dari tempat pembuangan lain. Daerah ini berada dibawah regulasi untuk melindungi keluarga di sekitar daerah tersebut serta meminimalisir dampak terhadap lingkungan yang dihasilkan dari pembuangan limbah berbahaya.
4. Selalu perbaharui izin anda.
Berdasarkan Lembaga Perlindungan Lingkungan(EPA), Program Izin Penanganan Limbah Berbahaya(RCRA) dlaksanakan untuk memastikan bahwa persyaratan tertentu terpenuhi dalam pengolahan yang aman, penyimpanan dan pembuangan limbah berbahaya. Izin dikeluarkan oleh negara setempat atau kantor regional EPA. Izin secara elektronik tersedia, dan pemilik fasilitas harus selalu mengirimkan laporan secara berkala.
5. Temukan fasilitas pengumpul yang tersedia di tempat anda.

  • Kebanyakan website pemerintah dapat menujukkan tempat atau orang yang dapat dihubungi bersangkutan dengan pembuangan limbah B3.
  • Beberapa daerah memiliki tempat pengumpulan khusus.
  • Bisnis dapat memiliki fasilitas milik mereka sendiri, dan beberapa limbah rumah tangga yang berbahaya membutuhkan persyaratan khusus sebelum dibuang.
  • Beberapa daerah memiliki waktu tertentu untuk pengumpulan limbah berbahaya B3.

Selasa, 27 Agustus 2013

Panduan Untuk Pengolahan dan Penyaringan Air

Memilih pengolahan air terutama untuk persediaan air pedesaan cukup sulit karena jarang ada satu solusi pasti. Banyak orang dapat berbuat kesalahan dengan memilih satu teknologi dan beranggapan bahwa teknologi tersebut dapat menyelesaikan semua pekerjaan. Hal ini jarang menjadi masalah karena air sangat berbeda-beda secara karakteristik dan tidak pernah ada situasi yang sama. Akan lebih baik untuk menganggapnya sebagai pelindung berkala. Artinya mulai megolah air secara perlahan dengan menghilangkan zat-zat yang dapat mengkontaminasi air dengan langkah berurutan. Terkadang langkah pertamanya adalah dengan mengubah pH atau level oksigen.

Banyak cara pengolahan air termasuk langkah penyaringan dengan menggunakan mesin seperti penyaring pasir, penyaring cartridge besar, atau penyaring DE karena kebanyakan pengaturan penyaringan membutuhkan beberapa jenis penyaring endapan. Untuk pasokan domestik, beberapa pengolahan lebih baik dilakukan sebelum air memasuki rumah. Sekarang anda mungkin mau mengecek ulang air minum anda. Lakukan hal ini dengan sistem osmosis terbalik atau alat sterilisasi UV atau mungkin dengan menggunakan klorin. Tempat dimana anda mendapat atau menyimpan air akan lebih baik jika mendapat sedikit penganginan dan mungkin menggunakan flokulan dalam jangka waktu tertentu.

Akan menjadi hal baik jika anda melakukan tes terhadap air sebelum anda memilih metode penyaringan karena ada banyak hal yang perlu anda ketahui sehingga sistem anda dapat bekerja dengan baik. Berikut beberapa metode pengolahan air yang paling sering digunakan:

1. Klorinasi 
Klorinasi biasanya digunakan sebagai pengontrol mikroorganisme. Hal ini juga menghancurkan zat organik dalam air dan menghilangkan beberapa besi dengan cara membuat mereka kurang larut. Klorinasi biasanya digunakan untuk membasmi hama dalam jumlah besar jadi jangan mencobanya di rumah!

2. Penyaringan endapan
Penyaringan endapan sesuai untuk menghilangkan partikel yang besar dan/atau padat dan, untuk beberapa kasus, mengurangi kekeruhan. Kertas lupat atau serat plastik berputar merupakan contoh umum penyaringan endapan. Cara ini bukan cara terbaik dalam menghilangkan bakteri patogen atau kista, logam berat, pestisida, dan insektisida. Hal-hal tersebut tidak dapat dibersihkan. Benda-benda ini biasanya cukup rendah tetapi harus sering diganti yang baru. 

3. Penyulingan 
Penyulingan berarti merebus air, mengumpulkan, dan memadatkan uap. Cara ini sangat baik untuk menghilangkan besi dan garam. Gunakan penyulingan dengan hati-hati jika air memiliki lebih dari komponen organik kecil karena mereka dapat menemukan jalan kembali ke air.

4. Osmosis terbalik (RO)
Osmosis terbalik menggunakan tekanan air untuk mendorong air melalui selaput yang sangat halus. Selaput ini menghentikan hampir semua kecuali molekul yang sangat kecil. Sistem rumah tangga yang baik memiliki pra-penyulingan endapan, selaput osmosis terbalik dan kemudian penyaringan karbon aktif terakhir untuk membersihkan molekul organik yang kecil. Selain memisahkan kebanyakan bakteri dan virus, osmosis terbalik akan meninggalkan sekitar 95-99% garam dan ion logam. Cara ini mungkin merupakan salah satu cara terbaik untuk menghilangkan garam dan patogen tapi air anda harus agak bersih sebelum melalui unit RO atau akan tersumbat terlalu cepat.

5. Penyinaran ultraviolet
Dengan metode ini anda perlu membeli alat sterilisasi ultraviolet. Air melewati tabung melewati sinar ultraviolet. Sinar ultraviolet efktif terhadap bakteri, jamur, dan kista protozoa termasuk Giardia dan Cryptosporidium. Beberapa unit cukup bersih dan akan memberikan anda kepercayaan diri lebih mengenai kualitas air anda. Air harus sangat jernih sehingga sinar UV dapat bekerja dengan efektif.

Dampak Dari Tempat Pembuangan Limbah Terhadap Lingkungan

Biasanya, kurangnya fasilitas serta penanganan yang tidak tepat mengakibatkan tempat pembuangan limbah dikenal sebagai generator efek buruk dan berbahaya baik bagi lingkungan maupun kesehatan.
Ketika diurutkan berdasarkan bagaimana mereka dirasakan oleh masyarakat, dampak utama yang dihasilkan oleh tempat pembuangan limbah industri dan perkotaan, antara lain:
  • Perubahan pemandangan menjadi kurang nyaman;
  • Polusi udara;
  • Polusi permukaan air;
  • Perubahan kesuburan tanah serta komposisi biocoenoses.
Polusi udara oleh bau yang tidak menyenangkan dan terbawa angin sangat jelas di daerah yang berdekatan dengan tempat pembuangan limbah rumah tangga, karena hal ini dijalankan tanpa pengetahuan yang sempurna. Limbah, dan limbah industri khususnya, menggambarkan resiko kesehatan, karena adanya kandungan racun seperti besi berat(timah, kadmium), pestisida, ,larutan, dan oli bekas.
Tantangan terberat muncul dari gabungan bahan berbahaya(termasuk endapan beracun, produk oli, sisa pengecatan) dan limbah rumah tangga padat. Situasi ini berpotensi untuk menghasilkan campuran kombinasi yang mudah meledak, mudah terbakar, dan bersifat korosif; di sisi lain, kehadiran limbah yang mudah terdegredasi dapat memudahkan penguaraian komponen berbahaya yang kompleks, sehingga mengurangi polusi lingkungan.
Aspek negative lain adalah kenyataan bahwa beberapa bahan yang bermanfaat dan dapat didaur ulang disimpan di tempat yang sama dengan bahan yang tidak dapat didaur ulang; akibatnya, bahan-bahan ini menyatu dan menjadi terkontaminasi dengan bahan kimia dan biologis, yang menyebabkan perbaikan menjadi sulit.
Masalah yang dihadapi dalam aktifitas pengolahan limbah dapat disimpulkan sebagai berikut:
  • Tempat pembuangan terbuka adalah meteode yang paling sering digunakan untuk membuang limbah;
  • Untuk beberapa kasus, tempat pembuangan berada di lokasi yang kurang strategis (seperti, di dekat tempat penginapan, di atas permukaan air tanah, daerah plesir);
  • Tempat pembuangan limbah dibuat kurang baik dari sudut pandang pelindung lingkungan, sehingga mengakibatkan polusi ari dan tanah;
  • Tanah yang digunakan sebagai tempat pembuangan limbah industri adalah tanah yang dilarang digunakan sebagai tempat pertanian lagi;

Semua hal diatas mengarah pada kesimpulan bahwa langkah-langkah tertentu harus diambil berkaitan dengan pengolahan limbah, yang akan cukup dalam setiap tahapan proses pembuangan limbah.

Senin, 26 Agustus 2013

Manfaat Dari Pengolahan Limbah

Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat modern semakin bertanggung jawab sehubungan dengan pengolahan limbah. Pembuangan limbah yang tidak bertanggung jawab atau tidak mempertimbangkan kenyamanan orang lain atau lingkungan adalah tindakan yang patut dihukum. Oleh karena itu, bisnis dan rumah tangga harus sadar dan berhati-hati terhadap kebijakan lingkungan ketika berhubungan dengan pembuangan dan pengolahan limbah. Ada begitu banyak keuntungan dalam pengolahan limbah baik untuk lingkungan dan masyarakat.

Pembuangan limbah telah menjadi sebuah industri dan lebih dari sekedar menghilangkan sampah. Sampah organik dipisahkan dari sampah non-daur ulang dan anorganik. Hal ini memungkinkan kota-kota untuk memanfaatkan sampah organik menjadi kompos untuk area publik, bahkan ada sebagian kota yang menjual kompos tersebut. Barang ini dapat diproses ulang dan didaur ulang dan akan digunakan untuk menghasilkan produk baru. Metode ini telah membantu menurunkan konsumsi lebih lanjut dari sumber daya alam dan pada saat yang bersamaan mengurangi kebutuhan utama untuk pembuangan limbah.

Selain manfaat dari pengolahan limbah bagi lingkungan, hal ini juga bermanfaat bagi kesehatan juga. Di masa lali, pembakaran sampah di lahan terbuka atau di halaman belakang adalah hal biasa. Tapi menurut badan kesehatan, ketika sampah dan plastik dibakar, mereka menghasilkan partikel dengan senyawa padat dan tergantung di udara. Terkena hal ini terlalu sering dapat meningkatkan resiko mengidap sakit jantung, gangguan pernapasan, dan asma. Pembuangan sampah yang layak atau pengolahan limbah memidahkan limbah ke daerah dimana mereka dapat ditinggalkan, dibakar, dan dibuang dalam cara yang aman. Menghilangkan sampah dari area publik membantu mengurangi resiko kesehatan, mengurangi penyebaran zat berbahaya, dan mengurangi infeksi dari hama.

Ada keuntungan lain dari pengolahan limbah yang baik yang kurang diketahui kebanyakan orang dan dalam bentuk pemberosan energi. Pemborosan energi pada dasarnya adalah  merupakan turunan dari beberapa teknik pengolahan limbah. Walaupun pembakaran menghasilkan karbon dioksida dalam jumlah besar sekaligus polusi lain, kemajuan teknologi telah ada untuk menangkap energu yang dihasilkan dari pembakaran dan menggunakannya sebagai pembangkit listrik. Hasil akhirnya adalah metode rumit dengan menggunakan kembali benda-benda untuk mengurangi kebutuhan limbah di masa depan. Meskipun hal ini dilakukan dalam skala kecil oleh pabrik-pabrik, ini merupakan langkah awal yang baik dan merupakan keuntungan besar dari pengelohan dan pembuangan limbah.

Minggu, 25 Agustus 2013

Model Pengolahan Limbah Organik

Limbah organik yang dihasilkan oleh rumah tangga setiap harinya kurang lebih 2 kg. Jika dalam satu RT terdapat 40 keluarga dan satu RW terdiri dari 10 RT, maka bisa dihitung berapa jumlah sampah organik yang harus diolah, atau biasa disebut "dibuang".

Untuk membuat pola pikir bahwa sampah yang kita hasilkan adalah tanggung jawab kita, dan mengubah kebiasaan membuang sampah menjadi mengelola sampah diperlukan usaha yang tidak mudah dan memerlukan waktu dan kesabaran.

Dari pengalaman dan latihan, Kebun Karinda menawarkan sebuah model bagi RT/RW yang ingin mandiri dalam pengelolaan sampah organiknya. Namun, agar berhasil dibutuhkan beberapa persyaratan:


  1. Kegiatan ini diorganisir oleh pemimpin masyarakat setempat (Ketua RT/RW), dibantu sebuah tim pelaksana (Komite Lingkungan).
  2. Ada keteladanan dari para pemimpin masyarakat, tokoh masyarakat, pemuka agama yang menjadi panutan masyarakat setempat.
  3. Bangun komitmen antara seluruh warga, bagaimana lingkungan yang ingin dicapai.
  4. Ada pendamping agar kegiatan terus berkelanjutan, pendamping harus sudah berpengalaman melakukan pemupukan dengan kompos.
  5. Proses pemupukan dipilih yang tidak menghasilkan bau (biasanya proses fermentasi).
Pengomposan dapat dilakukan secara individu di setiap rumah atau secara komunal oleh komite lingkungan RT/RW.

Pengomposan Secara Individu

Kebun Karinda menyarankan pengomposan dengan metode Takakura. Jika dilakukan dengan benar, proses tidak akan ada bau, tidak keluar air lindi dan higienis. Tidak memerlukan tempat yang besar, tetapi tidak boleh kena hujan atau sinar matahari langsung.

Wadah yang digunakan dapat berupa keranjang cucian isi 40L, ember bekas cat atau kaporit (isi 25L), drum bekas yang dipotong menjadi 2 bagian (isi 100L), keranjang rotan atau bambu yang isinya lebih dari 25L untuk mempertahankan suhu. Pemilihan wadah tergantung dari bahan yang tersedia, selera dan banyaknya sampah setiap hari.

Pisahkan sampah organik dengan sampah anorganik (aktifitas ini dikenal dengan nama "memilah sampah") kemudian potong menjadi berukuran 2cm x 2cm agar mudah dicerna mikroba kompos. Untuk menyerap air dan menambah unsur karbon, ditambahkan serbuka kayu. Samaph harus dimasukkan wadah setiap hari (sebelum membusuk) dan diaduk sampai ke dasar wadah agar tidak becek di bagian bawah. Pengadukan juga dimaksud untuk memasukkan oksigen yang diperlukan oleh mikroba kompos.

Jika wadah telah penuh, kompos harus distabilkan atau dimatangkan lebih dahulu sampai suhunya menjadi seperti suhu tanah, baru bisa dipanen. Pengomposan dilakukan kembali dengan wadah lain, dengan aktivator sebagian kompos yang masih panas dari wadah sebelumnya. Kompos setengah jadi ini juga dapat dikirim ke pengomposan komunal untuk diproses secara bersama-sama.

Pengomposan Secara Komunal

Membutuhkan bangunan tanpa dinding, atapnya dapat berupa plastik terpal, daun, plastik bergelombang, genteng, dan sebagainya bergantung dari 'dana' yang disediakan. Lantainya bisa tanah, semen, atau paving blok. Kita bisa menyebutnya "Rumah Kompos".

Untuk wadah pengomposan sampah organik rumah tangga dapat dibuat bak atau kotak dari bambu, kayu, paving blok, bata dan sebagainya. Agar dapat menyimpan panas, kotak harus memiliki ukuran paling sedikut 500L, atau memiliki panjang, 75cm, lebar 75cm, dan tinggi 1m. Salah satu sisinya harus dapat dibuka, untuk mengeluarkan adonan kompos jika seminggu sekali dibalik. Banyaknya kotak tergantung jumlah sampah yang akan dikelola.

Agar tempat pengomposan bersih dan tidak berbau busuk, sampah yang masuk hanya sampah organik saja. Warga harus memilah sampahnya di rumah masing-masing (sesuai UU pengolahan limbah). Di depan rumah tidak perlu ada bak sampah, tapi siapkan 2 wadah untuk sampah organik dan anorganik. Petugas pengangkut sampah mengambilnya dengan gerobak sampah yang diberi sekat dimana sampah organik akan diturunkan di rumah kompos.

Selanjutnya sampah organik dipotong secara manual maupun dengan mesin pemotong. Jika menggunakan mesin, agar sampah tidak mengeluarkan air dan untuk menambah unsur karbon, dicampurkan terlebih dahulu dengan serbuk kayu. Jika pemotongan secara manual, serbuk kayu dicampurkan sebelum masuk wadah pengomposan. Aktivator yang digunakan adalah kompos yang belum selesai berproses sehingga mikrobanya masih aktif.

Adonan kompos dari sampah organik rumah tangga jika diaduk setiap hari, akan matang dakam 10-14 hari, tapi sebelumnya harus distabilkan sampai suhu menjadi seperti suhu tanah, kira-kira sekitar 2 minggu. Jika tanah yang tersedia cukup luas dan sampahnya cukup banyak, pengomposan dapat dilakukan dengan sistem open windrow yaitu dengan timbunan-timbunan yang dibalik dan disiram setiap minggu. Kompos setengah jadi yang dikirim oleh warga dicampurkan ke adonan kompos yang sudah berusia kurang lebih 2 minggu, dan akan matang bersamaan.


Tim Pelaksana dibentuk oleh komite lingkungan RT/RW dan selanjutnya diperlukan peran serta warga sehingga kegiatan ini menjadi Pengolahan Limbah Berbasis Masyarakat. Untuk mewujudkan unit pengolahan limbah ini perlu dibuat proposal yang disusun oleh pengurus RT/RW, yang berisi kebutuhan sarana dan prasarana, SDM, jadwal pelatihan, dan prospek ke depan. Diharapkan kegiatan ini nantinya dapat mandiri dari penjualan kompos dan produk-produk turunannya (tanaman hias, sayuran, tanaman obat). Lingkungan menjadi bersih, teduh dan asri, masyarakat terjaga kesehatannya karena pengolahan limbah sampah merupakan perilaku hidup bersih dan sehat.

Jumat, 23 Agustus 2013

Wadah Untuk Penanganan Limbah B3

Limbah B3 harus ditangani dengan cara khusus mengingat bahaya dan resiko yang mungkin ditimbulkan apabila limbah tersebut menyebar ke lingkungan. Hal tersebut termasuk proses pengemasan, penyimpanan, dan pengangkutan. Pengemasan limbah B3 dilakukan sesuai dengan karakteristik limbah yang bersangkutan. Namun secara umum dapat dikatakan kemasan limbah B3 harus dalam kondisi yang baik, bebas dari karat dan kebocoran, dan harus terbuat dari bahan yang tidak bereaksi dengan limbah yang disimpan di dalamnya. Untuk limbah yang dapat meledak, kemasan harus dibuat tebal dimana bagian dalamnya harus dapat menahan agar zat tidak bergerak dan mampu menahan kenaikan tekanan yang berasal baik dari dalam maupun dari luar kemasan. Limbah yang reaktif dan peroksida organic juga memiliki syarat khusus dalam pengemasan. Pembantalan kemasan limbah jenis tersebut harus dibuat dari bahan yang tidak mudah terbakar dan tidak mengalami penguraian(dekomposisi) saat berhubungan dengan limbah. Jumlah yang dikemas juga terbatas hanya maksimal 50 kg/kemasan, sedangkan limbah dengan aktivitas rendah biasanya dapat dikemas sampai 400 kg/kemasan.

Limbah B3 yang dihasilkan dari proses produksi sebuah pabrik harus disimpan dengan cara khusus sebelum diproses di unit pengolahan limbah. Penyimpanan harus dilakukan dengan sistem blok dan setiap blok terdiri atas 2x2 kemasan. Limbah harus disimpan dan dipisahkan dengan limbah yang tidak sesuai(kompatibel). Bangunan penyimpanan limbah harus dibuat dengan lantai yang tahan air, tidak bergelombang, dan melandai ke arah bak penampung dengan kemiringan maksimal 1%. bangunan juga harus memiliki ventilasi udara yang baik, terlindungi dari kebocoran, dibuat tanpa langit-langit, dan dilengkapi dengan sistem penangkal petir. Limbah yang reaktif atau korosif memerlukan bangunan penyimpanan yang memiliki konstruksi dinding yang mudah dilepas untuk memudahkan keadaan darurat dan dibuat dari bahan yang tahan api dan korosi.

Sehubungan dengan pengangkutan limbah B3, Pemerintah Indonesia belum memiliki peraturan mengenai pengangkutan limbah B3 sampai 2002. Namun, kita dapat melihat pada peraturan pengangkutan yang diterapkan di Amerika. Peraturan ini berkaitan dengan penamaan, analisa karakteristik limbah, pengemasan khusus, dan lain-lain. Pesyaratan yang harus dipenuhi kemasan diantaranya adalah apabila terjadi kecelakaan dalam kondisi pengangkutan normal, tidak terjadi kebocoran limbah ke lingkungan dalam jumlah yang berbahaya. Selain itu, kwmasan harus memiliki kualitas yang cukup sehingga efektifitas kemasan tidak berkurang selama pengangkutan. Limbah gas yang mudah terbakar harus dilengkapi dengan pelindung pada kemasannya dan pelindung panas tambahan untuk mencegah kenaikan suhu yang terlalu cepat. Di Amerika, juga terdapat rute pengangkutan khusus juga kewajiban kelengkapan Laporan Keamanan Bahan(MSDS) yang ada di setiap truk dan departemen pemadam kebakaran. Faktor hidrogeologi, geologi lingkungan, topografi, dan faktor-faktor lainnya harus diperhatikan agar rute pengangkutan tidak merusak lingkungan. Pemantauan pasca operasi harus dilkakukan untuk menjamin agar air tidak terkontaminasi dengan limbah B3.

Pembuangan Limbah B3

Sebagian limbah B3 yang telah diproses maupun tidak dengan teknologi yang ada akan berakhir di pembuangan. Tempat pembuangan akhir(TPA) yang sering digunakan untuk limbah B3 adalah lahan urug dan sumur pembuangan. Di Indonesia, peraturan rinci mengenai pembangunan lahan urug telah diatur oleh BAPEDAL melalui Kep-04/BAPEDAL/09/1995. TPA untuk penimbunan limbah B3 digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu: (1) Menjamin keamanan ganda PTA, (2) Menjamin keamanan tunggal PTA, dan (3) landfill clay liner dan masing-masing memiliki ketentuan khusus sesuai dengan limbah B3 yang ditimbun.

Dimulai dari bawah, bagian dasar PTA terdiri atas tanah lokal, lapisan dasar, sistem deteksi kebocoran, lapisan tanah penghalang, sistem pengumpulan dan pemindahan lindi(leachate), dan lapisan pelindung. Untuk beberapa kasus, diatas dan/atau dibawah sistem pengumpulan dan pemindahan lindi harus dilapisi geomembran. Sementara bagian penutupnya terdiri dari tanah penutup, tanah tudung penghalang, tudung geomembran, pelapis tudung drainase dan pelapis tanah untuk tumbuhan dan vegetasi tertutup. PTA harus dilapisi dengan sistem pemantau kualitas air di tanah dan sekitarnya untuk mengetahui apabila terjadi kebocoran. Selain itu, lokasi PTA tidak boleh digunakan agar tidak beresiko bagi manusia dan habitat disekitarnya.

Pembuangan limbah B3 dengan metode sumur injeksi masih menjadi kontroversi dan masih diperlukan pengkajian yang komprehensif terhadap efek yang mungkin ditimbulkan. Data menunjukkan bahawa pembuatan sumur injeksi di Amerika paling banyak dilakukan pada 1965-1974 dan hampir tidak ada sumur baru yang dibangun setelah 1980. Sumur injeksi digunakan di Amerika sebagai salah satu tempat pembuangan limbah B3 cair. Pembuangan limbah ke sumur merupakan suatu usaha untuk membuang limbah B3 ke dalam formasi geologi yang berada jauh di dalam permukaan bumi yang memiliki kemampuan mengikat limbah, sama halnya formasti tersebut memiliki kemampuan menyimpan cadangan minyak dan gas bumi. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pemilihan tempat adalah struktur dan kestabilan geologi serta hidrogeologi wilayah tersebut.

Limbah B3 diinjeksikan ke dalam suatu formasi berpori yang berada jauh di bawah lapisan yang mengandung air tanah. Diantara lapisan tersebut harus terdapat lapisan yang tidak dapat ditembus seperti shale dan tanah liat yang cukup tebal sehingga limbah cair tidak dapat berpindah tempat. 
Kedalaman sumur sekitar 0,5 sampai 2 mil dari permukaan tanah.

Tidak semua limbah B3 dapat dibuang dengan menggunakan sumur injeksi karena beberapa jenis limbah dapat mengakibatkan gangguan dan kerusakan pda sumur dan formasi penerima limbah. Hal ini dapat dihindari dengan tidak memasukkan limbah yang dapat mengalami pengendapan, memiliki unsur padat, dapat membentuk emulsi, merupakan asam kuat atau basa kuat, bersifat aktif secara kimia, dan memiliki kepadatan dan kelekaran lebih rendah dari cairan alami dalam formasi geologi. Hingga kini, di Indonesia tidak ada ketentuan mengenai pembuangan limbah B3 ke dalam sumur injeksi. Ketentuan yang ada mengenai hal ini ditetapkan oleh Amerika dan dalam ketentuan disebutkan bahwa:
1. Dalam 10.000 tahun, limbah B3 tidak boleh berpindah tempat secara vertical keluar dari zona injeksi atau secara lateral ke titik temu dengan sumber air tanah.
2. Sebelum limbah yang diinjeksikan berpindah tempat menuju arah yang disebutkan diatas, limbah telah mengalami perubahan sehingga tidak lagi berbahaya dan beracun.